-->

Perjalanan & Pengalaman Di Buperta - Cibubur

 Assalamuallaikum Wr. Wb.


Selamat malam teman-teman semua. Semoga kita selalu diberikan kenikmatan oleh Allah SWT. Amin

Hampir 2 minggu ini saya tidak pernah membuat postingan dikarenakan sedang mengerjakan beberapa hal yang lain namun selain itu juga rasa malas yang benar-benar sedang datang didalam diri saya.

Namun untuk kali ini seperti pertanyaan dari beberapa teman-teman yang menanyakan kenapa tidak pernah posting tulisan lagi, maka malam ini saya akan berbagi tentang pengalaman saya saat melakukan camping dadakan yang hanya beberapa jam di Buperta - Cibubur.

BUPERTA



Tepatnya sekitar hari senin lalu tanggal 4 January 2021 saya bersama keluarga mengunjungi Buperta yang merupakan kawasan Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka di Cibubur. Saat itu agenda kami adalah ingin menikmati makan siang dialam bersama keluarga.


Tiket Masuk

Sesampai didepan pintu masuk Buperta, kami ditanyakan maksud dan tujuan berkunjung ke Buperta oleh petugas yang sedang berjaga dipintu masuk, lantas saya menjawab ingin melihat-lihat alam, mendirikan tenda kecil dan bakar-bakaran dengan menggunakan kompor tanpa membuat api ditanah buperta.

Selanjutnya kami diijinkan masuk dengan biaya 45K yang merupakan akumulasi dari 1 buah mobil, 2 orang dewasa dan 3 orang anak kecil. namun sang petugas memberitahu bahwa 3 orang anak kecil tersebut dihitung 1 saja. O.K deal.


Berkeliling

Sesaat sudah memasuki kawasan Buperta, saya pun mulai mengelilingi kawasan tersebut dengan membuka full jendela mobil, maklum ingin merasakan nikmatnya anugrah Allah SWT.

Kawasan tersebut lumaya luas dan saya hampir kebingungan akan jalan yang ada didalam Buperta tersebut. sempat berputar-putar (diusahakan tanpa google map) namun akhirnya ketemu juga jalan yang dilalui sebelumnya.

Saya mencari titik untuk bersantai diarea yang teduh namun dekat dengan Toilet. Maklum sedang membawa anak kecil dan menu makan siang kali itu adalah babakaran daging, sosis dan sambal yang lumayan pedas. Sluurrrrpppp...

Banyak memang toilet yang saya temui sepanjang kami berkeliling dikawasan tersebut, namun bisa dipastikan semua toilet yang saya liat saat itu dikunci atau digembok semua. Kemungkinan memang bukan sedang ada acara dan antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. OK Lah...


Mendirikan Tenda



Setelah berputar-putar, maka saya memutuskan untuk berhenti dan membuka lapak peristirahatan kami di dekat danau yang letaknya dekat dengan lapangan parkir yang lumayan luas. disana juga terdapat 2 orang pedagang yang sedang menunggu dagangannya.

Fixs, kami buka dilokasi tersebut. 

Dibawah pohon yang teduh, kami mulai membentang tikar dan mendirikan tenda anak dan mengeluarkan semua yang kami bawa dari rumah tadi.

NO HP, Just Nature Activity saat itu. anak-anak bermain kesana sini dan istri saya pun mulai memanggang daging yang sudah dibawa tadi.

Tak lama kemudian, ada juga 1 keluarga yang datang untuk ikut bersantai didekat lokasi kami tersebut.

Rasa capek, lelah dan pikiran kusut sesaat menjadi plong saat bersantai dengan berbaring dan memandang pepohonan yang ada dikawasan tersebut.


Makan Siang

Tak lama kemudian daging panggang yang tadi dibakar sudah pun jadi, kami pun mulai menikmati makan siang bersama-sama.





Namun, tak beberapa lama kemudian, salah satu anak saya mengatakan ada monyet yang saat itu saya denger kucing dan saya langsung menolehkan kepala kearang belakang.

Dengan agak lama saya perhatikan, ternyata bukan kucing namun monyet, 1 ekor sedang duduk dan sedang makan entah apa itu.

Tak lama saya melihat kearah belakang monyet tersebut, ternyata Masyaallah Geng-Geng nya pada datang semua. Mungkin mereka adalah para preman yang ada di Buperta. Kemungkinan saat itu ada sekitar 30-40 ekor monyet dan ada 1 monyet yang duduk diam sambil memegang daun yang memandang kearah kami. Namun saya tidak melihat lama kearang monyet tersebut karena biasanya mereka akan lebih mendekat jika kita melihat lama atau mengusirnya. Apatah lagi jika mereka melihat makanan. Maklum saya pernah memiliki monyet saat kecil dan memeliharanya sekitar 5 tahunan sehingga tau benar akal bulus si preman tersebut.

Dengan sigap saya sembunyikan semua buahan dan lainnya kedalam kantong plastik agar menjadi 1 tempat.

Kawanan Gengster tersebut lewat didepan kami yang berjarak sekitar 5 meter-an menuju ke arah pintu masuk Buperta.

Saat itu keluarga yang baru datang tadi salah satu anaknya sedang bermain dan sedikit berisik yang lantas di minta sama salah satu pedagang tersebut untuk tidak berisik.

Memang benar, karena biasanya simonyet akan balik mendatangi dan jika menemukan sesuatu akan langsung di kebas alias diembat dan otomatis para gengster lainnya juga pasti akan ikut ambil bagian.

Taklama setelah para preman atau gengster tersebut pergi, kami pun melanjutkan makan siang yang sempat tertunda tersebut dengna perasaan was-was. Tak lama kemudian saya punlangsung berkemas-kemas untuk menyudahkan acara makan siang tersebut. Karena pada dasarnya kami hanya ingin sekitar 2-3 jam saja di Buperta pada hari itu.


Sebelum pulang, kami berkeliling lagi dan melihat-lihat kembali kawasan Buperta tersebut. Menurut saya yang paling penting adalah tetap waspada jika ingin beraktifitas dikawasan tersebut, apalagi jika hanya beberapa orang. Maklum yang namanya hutan meskipun didalam kota tetap perlu jaga diri.

Selain monyet juga, saya juga menjumpai beberapa kali kawanan anjing yang ada di jalan-jalan Buperta tersebut.

Jadi tetap waspada dan hindari merusak alam.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perjalanan & Pengalaman Di Buperta - Cibubur"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel