-->

Toa Ma'ele Bukan Kaleng Kaleng Pembangun Sahur

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat malam para blogger semua. Semoga kita selalu diberikan kesehatan. Amin

Saat bulan puasa tiba adalah merupakan hal yang paling dinanti nantikan oleh umat muslim. Nah bicara soal bulan ramadhan, tidak luput dengan yang namanya sahur. Dibeberapa perkampungan maupun lokasi tempat tinggal yang melaksanakan ronda banyak macam cara yang bisa dilakukan untuk membangunkan orang sahur saat dini hari.

Mulai yang dari namanya speaker masjid, kentungan maupun lainnya. Khususnya di lingkungan penulis sudah pernah menggunakan kentungan dengan banyak material sebagai bahannya. Namun kali ini sedikit beda.

Metode yang salah satu diciptakan oleh Bapak Solihin selaku pembuat toa yang berfungsi membangunkan orang buat sahur terbuat dari kaleng susu dan tali.
Dikarenakan dahulunya beliau memiliki motor mirip Ma'ele, maka toa ini diberi nama Toa Ma'ele Bukan Kaleng Kaleng Pembangun Sahur.



 Toa Ma'ele Bukan Kaleng Kaleng 

Dengan pertama kali tali kain tersebut dibasahkan dahulu lalu mulai dilakukan penarikan. Maka suara yang dihasilkan cukup nyaring. Bahkan suara tersebut bisa dibuat bermacam macam, tergantung dari bagaimana kita menarik tali tersebut. Tarikan langsung maupun sedikit demi sedikit maka akan menimbulkan irama yang berbeda beda pula.


Namun jangan pernah melakukan penarikan tali kain tersebut jika tali tersebut dalam keadaan kering, maka yang ada akan menimbulkan panas pada jari saat melakukan penarikan tali kain tersebut.

Bagi sobat yang juga ingin membuatnya silahkan menggunakan material yang disebutkan diatas atau menggunakan kaleng yang lebih besar lagi. Namun kemugkinan akan sulit dibawa.

Nah mudahkan...semoga dengan alat ini sebagai media untuk membantu membangunkan orang yang tidur dengan tujuan untuk melaksanakan sahur bisa menjadikan ibadah puasa lebih sempurna lagi dan buat pembuatnya selalu diberikan kesehatan serta dimudahkan rejekinya. Amin.


Salam Hornat,
Penulis

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Toa Ma'ele Bukan Kaleng Kaleng Pembangun Sahur"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel