Pengalaman antara BANK dan ASURANSI
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat malam teman-teman semua. Semoga kita selalu diberikan kesehatan
dan dimudahkan rejekinya. Amin
Awal
Melalui artikel kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya sekitar
pertengahan tahun 2015 kemarin. Saat itu pada bulan July 2015 saya bersama
istri datang berkunjung kesalah satu bank swasta dengan tujuan untuk membuka
buku rekening atas nama istri saya. Nah, proses pembukaan buku tabungan baru
pun berhasil dengan baik dan disela-sela proses tersebut teller yang melayani
kami tersebut memberi informasi “Apakah bapak ingin mengikuti tabungan
pendidikan buat anak?” Lantas saya merespon nya langsung dengan mengatakan iya.
Selanjutnya si teller menginstruksikan ke kami untuk menemui PIC yang ada dipojok
sebelah kiri dari ruangan tersebut (masih 1 ruangan dalam bank tersebut).
Selanjutnya saya bersama istri pun langsung mendatangi si mbak yang ada
di pojok ruangan tersebut dengan menginformasikan bahwa menurut siteller kami
bisa membuat tabungan pendidikan anak disini. Kemudian si mbak tersebut
langsung memberikan form untuk diisi dan ditandatangani. Hingga saat itu saya
masih berpikiran bahwa saya masih melakukan proses pembuatan tabungan
Pendidikan anak.
Tawaran yang kami ambil adalah 7 tahun dengan perbulannya sebesar 500K.
Jika dihitung tanpa embel-embel bunga dan lainnya, kemungkinan di 7 tahun nanti
akan mendapatkan Setelah selesai semuanya dengan nominal 500K perbulan yang
akan kami bayarkan selama Rp42Jt. Namun si mbak nya mengatakan bahwa kami akan
mendapatkan sekitar Rp49Jt. Setelahg mendapat penjelasan tersebut maka iuran
bulan pertama sebesar 500K tersebut pun kami lakukan ditanggal 16 July 2015.
Ternyata
Setelah 1 bulan kemudian saya mendapatkan kiriman surat ke alamat rumah.
Pada saat saya menerima surat tersebut, sepertinya saya rasa saya tidak pernah
melakukan Kerjasama atau apapun terhadap perusahaan yang Namanya tertera di
amplop tersebut. Namun setelah saya buka amplop suratnya, ternyata benar. Nama
istri saya terpampang dengan jelas sebagai pemegang Polis dari salah satu
asuransi jiwa perusahaan Asuransi Swasta. Byuseeetttttt….. ternyata saya baru nyadar bahwa 1 bulan yang lalu
sebenarnya itu bukan tabungan Pendidikan melainkan pendaftaran asuransi jiwa.
Yaaahh bisa dibilang yang direkomendasikan oleh bank tersebut.
Namun karena merasa tidak sesuai yang diinginkan, maka saya memutuskan
untuk datang Bersama istri ke Kantor bank tersebut untuk menanyakan perihal
tabungan Pendidikan yang berubah menjadi asuransi jiwa. Sesampai saya ke kantor
bank tersebut, maka saya menyampaikan keluhan pada CS yang ada disana. Namun
sepertinya CS tersebut tidak memberikan jawaban apa yang saya butuhkan.
Seketika teringat akan informasi yang pernah disampaikan oleh salah satu
tetangga saya bahwa jika kita kebank dan ingin bertemu salah satu PIC dari
suatu bagian, coba tanyakan langsung ke security. Menurutnya security memiliki
wewenang untuk melaksanakan tugas tersebut. Ternyata benar, setelah saya
menceritakan hal tersebut dan ingin menemui kepala cabang maka tak lama
kemudian kepala cabang dari bank tersebut beserta beberapa jajarannya menemui
saya dan istri.
Panjang lebar saya ceritakan kemereka, intinya saya merasa apa yang saya
dapatkan tersebut tidak sesuai tujuan yang saya lakukan bulan lalu dan ingin
segera dikembalikan setoran awal saya sebesar 500K. Namun kepala cabang dari
bank tersebut beserta jajarannya meyakinkan saya bahwa dia juga mengikuti dan
sudah mendapatkan hasil seperti yang dijanjikan oleh pihak asuransi tersebut
dan bla bla bla…. Namun setelah saya lihat ternyata jika diambil sekarang maka
potongan atau pinalti yang dikenakan sangat besar, mungkin saya hanya dapat
beberapa ribu rupiah saja karena diambil sebelum 7 tahun.
Poin disini saya merasa tertipu karena tidak sesuai dengan apa yang di infokan sebelumnya.
Nah dengan berat hati pun saya pulang dan sempat diskusi dengan rekan
kerja permasalahan tersebut. Menurutnya saya harus menetapkan keputusan. Mau
lanjut atau tidak. Jika tidak sekarang juga iklaskan untuk kehilangan 500K
tersebut namun jika lanjut dan suatu saat tidak sesuai dengan yang diharapkan,
maka itu sudah keputusan.
Maka saat itu saya putuskan untuk melanjutkan saja. Kali saja benar apa
yang diinfokan oleh karyawan dibank tersebut. Hari demi hari, bulan demi bulan
dan tahun demi tahun sudah berlalu setiap saya dapat laporan saldo yang tertera
sangatlah rendah, dan saya masih berpikir kemungkinan nanti diakhir akhir tahun
kemungkinan akan meningkat tinggi. Namun ternyata tidak hingga tibalah waktu
yang mendekati tahun ke-7, tepatnya 6 tahun 2 bulan. Saya mengecek Kembali
saldo yang ada seharusnya jika tiap bulan saya membayarkan 500K, maka jika
sudah 74 bulan saya akan mendapatkan saldo sebesar Rp37 juta. Namun pada
kenyataannya saldo saya hanya sekitar Rp21,8 juta. Hmmmmmmm…..
Saat itu saya mulai membuka beberapa menu yang tersedia di website
asuransi tersebut. Ternyata uang yang saya setor tiap bulan tersebut sepertinya
di alokasikan untuk membeli polis dan diperdagangkan seperti saham karena
terlihat grafik line yang bisa naik turun. Ya allahhhh…. Kenapa bisa jadi
begini..niatnya nabung malam ditrading. Kalau memang mau trading saya juga gak
mau di pasar itu. Hmmm….
Dengan Langkah seribu saya langsung menghentikan polis tersebut dan
segera menarik saldo yang ada di polis saya tersebut. Dikarenakan sudah masuk
tahun ke 7, maka pinalti yang dikenakan adalah sebesar 5%. Atau saya hanya
menerima sekitar Rp20,8 juta pada saat itu dan dibayarkan sekitar 4 hari
setelah pengajuan penghentian polis secara online saya lakukan melalui website
mereka.
Nah buat teman-teman jika anda berniat membuat tabungan pendidilkan,
sebaiknya dapatkan semacam buku tabungan langsung dengan logo bank tersebut
atau pastikan dengan benar yang anda buat adalah rekening tabungan Pendidikan
bukan lainnya. Dan buat pihak bank yang menawarkan, sebaiknya anda infokan ke
nasabah bahwa rekomendasi yang anda berikan tersebut bukan program dari bank
atau bank tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu hal yang tidak
diinginkan.
Karena jika tidak diinfokan ke nasabah, sudah tentu nasabah merasa orang
yang duduk di bank yang memiliki meja dan kursi adalah karyawan dari bank itu
juga. Dan tidak perlu untuk ditanyakan.
0 Response to "Pengalaman antara BANK dan ASURANSI"
Posting Komentar