AIR SHOCK
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat malam
para blogger semua. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin
Saat ini
hampir sebagian besar di tiap pelosok dunia sedang gemar-gemarnya bersepeda.
Termasuk saya sendiri yang sebenarnya bersepeda bukan merupakan hobi, namun
hanya ikut-ikutan karena keseruan yang d berikan dalam olah raga yang satu ini
disamping yang paling penting adalah juga mendapatkan kesehatan.
Baru-baru ini
penulis membeli 1 unit sepeda Thrill Oust 3.0 via online (Facebook Market) yang
saat itu sekitar bulan Juni 2020 seharga Rp 4 JT plus ongkos kirim. Nah
sesampainya tu sepeda, langsung di rakit dan dicoba. Namun sayangnya jenis
sepeda yang satu ini tidak memiliki holder untuk standard. Kemungkinan jenis
sepeda Downhill memang tidak didesign untuk menggunakan standard alias jika
sudah bersepeda langsung geletakin aja tu sepeda di tanah (wowww...kejam juga ya).
Nah karena
sepeda itu masih baru dan sayang buat ngegeletakin dijalan begitu saja, penulis
memutuskan untuk membuat standard sepeda sendiri dengan cara membeli 2 unit
standard sepeda yang kemudian 1 unit standard tersebut dipotong dan disatukan
dengan standard yang 1 nya lagi dengan menggunakan proses las sehingga
mendapatkan standard sepeda yang lebih panjang lagi.
Namun setelah
dipasang dan digunakan, kelemahan yang paling terlihat adalah posisi ikatan
standard pada frame tidak bisa diikat secara maksimal kalau pun bisa, tidak
membuatuhkan waktu lama si ikatan standard sepeda tersebut akan melintir atau
berubah posisi yang menyebabkan rebahan sepeda terlalu miring. Yaaahh pada
akhirnya penulis dengan rela memutuskan untuk membuka standard tersebut dan
berusaha mencari tempat senderan stang sepeda tiap kali parkir.
DNM Rear Shock
1 bulan yang
lalu, penulis sempat browsing di google dan melihat youtube. Sepertinya terlihat
keren jika sepeda Thrill Oust 3.0, 2020 yang penulis miliki tersebut dilakukan
sedikit sentuhan modifikasi. Mulai dari Stem, Pedal, Skeewer rear & front
serta pengunci seat post diganti dengan variasi warna yang lebih menarik.
Kemudian mulai merambah ke penggantian rear shock dan fork shock depan.
Kemarin malam
rear shock DNM 190x50mm sudah mendarat dirumah (pengiriman dari tiongkok) namun setelah
dicek untuk fungsinya sangat keras. Dan saat itu penulis memutuskan untuk
membuaka main air chamber valve yang ada pada shock tersebut dan mengurangi
tekanannya begitu juga pada negatif air chamber valve nya. Namun setelah shock
dapat ditekan dengan menggunakan tangan, sedangkan tekanan udara pada shock tersebut
sudah habis atau kosong setelah dilakukan pengecekan dengan menekan valve
tersebut. Nah mulai lah masalah muncul.
Penulis
langsung melakukan browsing ke mbah google, ternyata jenis air shock
membutuhkan pompa dalam mengisi tekanan yang ada dishocknya sendiri. Yang apesnya
adalah jenis pompa yang digunakan tersebut tidak pernah penulis lihat dan harga
yang ditawarkan mulai dari Rp 350 – 500 ribu rupiah. Kacaaauuuuu...sedangkan
menurut penulis, penggunaan pompa tersebut terbilang sebentar saja, sehingga
sayang jika mengeluarkan uang sejumlah tersebut untuk melakukan pembelian
barang yang nantinya hanya dipakai tidak lebih dari 30 detik, lalu kemudian
disimpan.
Namun salah
satu teman memberikan masukan untuk coba melakukan pengisian dibengkel sepeda
yang lumayan besar dan penulis pun mencobanya dengan hasil berhasil.
Pengisian
udara pada DNM Shock yang penulis miliki tersebut mempunyai hitungan sebagai
berikut :
Untuk main air
chamber diisi dengan tekanan (berat badan x 2) – 40 = XX psi
Contoh: berat
badan 68Kg, (68x2)-40 = 96 psi atau supaya mudah 100psi
Sedangkan
untuk negatif air chamber cukup diisi dengan 50psi saja.
Namun setelah
dibrowsing ada juga beberapa rider menggunakan rumusan 1x berat badan untuk
tekanan pada main air chamber atau senilai 68 psi dan pada negatif air chamber
tetap di tekanan 50 psi.
Fork Double Crown (Zoom)
Selanjutnya
tinggal menunggu kedatangan fork double crown (Zoom) yang sudah penulis order
di salah satu toko online yang akan segera tiba dan akan penulis lakukan review
terhadap tekanan udara yang ada pada fork tersebut.
Pompa Shock
Dalam kasus pompa
shock, penulis masih penasaran apakah bisa pompa ban yang biasa digunakan yang
sudah dilengkapi dengan pressure gauge digunakan untuk memompa air shock dengan
cara hanya mengganti nipple nya saja? Meskipun ada yang menjawab tidak bisa,
namun penulis belum melakukan pengecekan lebih lanjut apakah bisa atau tidak.
Dengan dasar penasaran tersebut iseng-iseng pagi tadi penulis sempat melihat lihat toko online yang mungkin menjual salah satu produk pompa ban murah yang sudah dilengkapi dengan pressure gauge yang bisa digunakan juga pada pompa shock. Alhamdulilah penulis akhirnya menemukan produk tersebut dengan harga dibawah Rp150 ribu rupiah.
Meskipun dengan produk yang sama di toko lainnya terdapat ulasan berupa
“pompa berfungsi dengan baik namun tidak dapat digunakan untuk memompa shock
sepeda”, tapi penulis memutuskan untuk tetap membelinya dan jika pun memang
tidak bisa maka akan menjadi bahan percobaan penulis untuk memodifikasi agar
bisa juga digunakan untuk memompa shock jenis udara.
Salam hormat,
Penulis
0 Response to "AIR SHOCK"
Posting Komentar