Komedo - Gejala, penyebab dan mengobati


Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat malam para blogger semua. Semoga kita selalu dalam lindungan Nya. Amin
Komedo adalah suatu benda kecil dan berwarna gelap yang muncul di kulit, seringkali di wajah bahkan di leher. Mereka adalah jenis jerawat ringan, tetapi mereka dapat muncul tanpa adanya tanda tanda seperti yang terjadi pada jerawat. Komedo mengandung melanin teroksidasi, pigmen gelap yang dibuat oleh sel-sel di kulit.
Di Amerika Serikat (AS) jerawat adalah jenis infeksi kulit yang menyerang hingga 50 juta orang. Dengan menangani komedo secara benar, maka dapat membantu mencegah perkembangan jerawat yang lebih parah.


Fakta cepat tentang komedo
Komedo mengandung melanin teroksidasi dan tidak terperangkap oleh kotoran. Dengan menekan atau menggosok komedo bisa memperburuknya. Untuk mengurangi komedo, hindari produk perawatan kulit berbasis minyak, lingkungan lembab, pakaian ketat, dan produk kulit yang mengandung alkohol.
Mereka cenderung muncul ketika hormon mengalami peningkatan produksi sebum atau suatu zat berminyak, oleh kelenjar di bawah kulit.

Apa itu komedo?
Komedo terjadi ketika pori-pori di kulit terhubung dengan sel kulit mati dan zat pelindung yang berminyak yang lebih dikenal sebagai sebum. Pada umumnya bagian atas komedo lebih terlihat di permukaan kulit dan memiliki warna gelap.
Biasanya, rambut akan tumbuh dari folikel rambut yang berada di pori-pori, dimana kelenjar sebaceous penghasil sebum berada di bawahnya. Ketika pori-pori ini dicolok, sel-sel kulit mati di pori akan terbuka dan bereaksi dengan oksigen di udara dan berubah menjadi hitam hingga akhirnya membentuk komedo. Hal ini sering diikuti dengan kotoran yang terperangkap, tetapi pada dasarnya perkembangan komedo tidak berhubungan dengan kebersihan kulit.
Pada komedo, kulit di sekitar pori yang tersumbat akan terbuka, udara akan masuk dan menyebabkan minyak sebum yang terkumpul atau sel kulit mati teroksidasi dan berubah menjadi hitam atau kadang-kadang kekuningan. Komedo paling sering muncul di wajah, punggung, leher, dada, lengan, dan bahu. Karena terdapat lebih banyak folikel rambut di area ini.

Penyebab
Beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya komedo antara lain :
Perubahan usia dan hormon merupakan faktor penting. Seperti gejala jerawat lainnya, komedo paling sering terjadi selama masa pubertas, ketika perubahan kadar hormon memicu lonjakan produksi sebum. Namun, mereka dapat muncul pada rentang usia berapa pun. Androgen, hormon seks pria, memicu sekresi sebum yang lebih besar dan pergantian sel-sel kulit yang lebih tinggi sekitar pubertas. Baik anak laki-laki maupun perempuan yang mengalami tingkat androgen yang tinggi tinggi selama masa remaja.
Setelah pubertas, perubahan hormon yang berhubungan dengan menstruasi, kehamilan, dan penggunaan pil KB juga dapat menyebabkan komedo pada wanita. Overproduksi pada sel-sel kulit oleh tubuh juga dapat menyebabkan terjadinya komedo.
Faktor-faktor lain antara lain :
pori-pori yang menutupi atau tertutup dengan kosmetik dan pakaian
berkeringat berat
mencukur dan kegiatan lain yang berdampak membuka folikel rambut
kelembaban tinggi dan minyak di lingkungan anda
beberapa kondisi kesehatan, seperti stres, sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan sindrom pramenstruasi (PMS)
obat yang mendorong pergantian sel kulit yang cepat
penggunaan beberapa obat berbasis steroid, seperti kortikosteroid
Kebersihan yang buruk tidak secara langsung menyebabkan komedo. Namun dengan menggosok secara berlebihan dalam upaya untuk menghapusnya justru dapat memperburuk dan menyebabkan komedo.

Gejala
Komedo adalah gejala jerawat, tetapi, disebabkan oleh pori-pori yang terbuka. Komedo adalah non-inflamasi. Ini berarti mereka tidak terinfeksi, dan mereka tidak akan menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan dengan cara yang sama seperti jerawat dan pustula.  Komedo memiliki tekstur yang terangkat, tetapi lebih datar daripada jerawat.
Perubahan penampilan yang disebabkan oleh komedo dapat menyebabkan rasa malu dan masalah sosial atau psikologis (untuk beberapa pasien).

Filamen sebaceous
Filamen sebaceous terlihat seperti komedo, tetapi mereka berbeda. Mereka dapat muncul di hidung. Mereka cenderung lebih kecil, muncul dalam kelompok, dan merasa datar saat disentuh. Filamen sebaceous adalah kelenjar yang menyalurkan aliran sebum melalui pori-pori. Tidak seperti komedo, dan bentuk mereka bukan seperti jerawat.

Diagnosa
Komedo jarang sekali sampai mengarah kedokter, kecuali masalah jerawat yang sudah parah.

Perawatan
Kebanyakan orang merawat komedo hanya di rumah tanpa perlu pergi ke dokter, tetapi harus tetap berhati hati, karena beberapa kesalahan dapat membuat lebih buruk atau memicu jenis jerawat yang lebih parah.
Bersihkan kulit dengan lembut dengan tujuan dapat membantu menghilangkan komedo, dan pastikan krim yang digunakan tidak terlalu mengeringkan kulit wajah.
Lulur khusus untuk pengelupasan wajah secara lembut juga dapat membantu. Cari yang bebas pewangi dan kulit sensitif. Hindari apa pun yang membuat kulit Anda menjadi terlalu kering. Walaupun penting untuk mengeringkan kulit dengan mengurangi produksi minyak yang berlebihan pada kulit wajah, namun mengeringkannya terlalu banyak juga dapat memperburuk keadaan karena merangsang produksi minyak tambahan oleh kelenjar.
Gunakan produk-produk nonkomedogenik yang tidak menyumbat pori-pori kulit, Tapi harus tetap menjaga pori-pori agar selalu bersih dan terbuka serta pastikan untuk selalu mengurangi penumpukan kulit yang mati.
Asam azelaic, asam salisilat dan benzoil peroksida juga merupakan produk pembantu yang tersedia dalam bentuk resep dan obat bebas untuk jerawat tanpa peradangan. Ini adalah perawatan secara topikal, yang mana dapat diterapkan langsung ke kulit.
Obat-obatan resep yang mengandung vitamin A, seperti tretinoin, tazarotene dan adapalene, dapat diresepkan untuk mencegah penyumbatan di folikel rambut dan meningkatkan pergantian sel-sel kulit yang lebih cepat.
Namun, kebanyakan orang tidak mencari perawatan jenis ini sampai jerawat mereka memburuk dan menjadi bentuk yang terinfeksi atau lebih parah, seperti jerawat. Jadi untuk kasus seperti ini sebaiknya menghubungi dokster specialis untuk mengobatinya.
Kondisi yang mendasarinya adalah masalah kulit lainnya, seperti eksim atau rosacea, dimana dapat membuat perawatan komedo menjadi sedikit lebih sulit. Kondisi ini harus dirawat sebelum datangnya jerawat, karena perawatan yang sukses dapat menyebabkan perbaikan pada komedo.
Istirahat dan relaksasi yang cukup dan menghindari stres juga dapat membantu, karena stres dapat memicu produksi sebum sedangkan olahraga dapat membantu mengurangi stres.
Dalam hal makanan, belum ada hasil penelitian bahwa dengan mengkonsumsi kentang goreng atau cokelat akan atau tidak akan mengurangi jerawat, tetapi diet sehat dan seimbang dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Ini dapat mengurangi risiko kulit menjadi terinfeksi.

Larangan
Pemicu hormon dapat membuat komedo bertambah dan tidak dapat dihindari, dan beberapa faktor bahkan dapat meningkatkan risiko atau memperburuknya.
Menekan. Hindari menekan atau meremas komedo, bahkan dengan penghilang komedo logam, karena ini dapat mengiritasi kulit dan memperburuk masalah.
Uap. Pemandian uap telah lama direkomendasikan sebagai perawatan untuk komedo, dengan dasar bahwa ia “membuka pori-pori.” Namun, ini belum dikonfirmasi oleh penelitian. Beberapa orang merasa itu malah memperburuk masalah.
Menggosok. Ini dapat memperburuk masalah. Menggosok yang bertujuan untuk menghilangkan sebum. Kelenjar sebaceous kemudian bekerja lebih keras untuk menggantikan sebum, sehingga menyebabkan lebih banyak penyumbatan dan risiko peradangan jerawat.
Penghilang: Menghilangkan strip, masker dan vakuum harus digunakan dengan hati-hati, karena ini dapat mengiritasi dan merusak kulit jika disalahgunakan.
Riasan dan kosmetik. Hindari riasan berbahan dasar minyak dan produk perawatan kulit.

Selain itu, Pemicu yang ada di lingkungan juga wajib dihindari, antara lain :
lingkungan lembab
pakaian ketat yang menutup kulit
produk kulit dengan alkohol, karena ini juga dapat mengencangkan dan mengeringkan kulit
Hidrogen peroksida. Ini telah direkomendasikan untuk jerawat. Ini dapat mengurangi keparahan wabah, tetapi juga merupakan produk keras yang dapat mengeringkan dan mengiritasi kulit. Para peneliti tetap ragu-ragu tentang apakah itu bisa digunakan atau tidak, karena efek sampingnya.
Perawatan nabati sering direkomendasikan untuk jerawat dan hingga sekarang beberapa penelitian masih tetap dilakukan. Pohon teh, thyme, lidah buaya dan minyak mawar semuanya menawarkan manfaat antibakteri untuk mencegah jerawat dari infeksi. Namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut.
Sebagai bentuk jerawat ringan, Komedo cenderung sembuh sendiri ketika tubuh lebih berhasil mengatur hormon setelah masa pubertas. Butuh waktu lama bagi komedo untuk menyelesaikan sendiri namun mereka juga bisa bertahan selama bertahun-tahun.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Komedo - Gejala, penyebab dan mengobati "

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel