Komedo - Gejala, penyebab dan mengobati
Juni 12, 2020
Add Comment
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Selamat malam para blogger semua. Semoga
kita selalu dalam lindungan Nya. Amin
Komedo
adalah suatu benda kecil dan berwarna gelap yang muncul di kulit, seringkali di
wajah bahkan di leher. Mereka adalah jenis jerawat ringan, tetapi mereka dapat
muncul tanpa adanya tanda tanda seperti yang terjadi pada jerawat. Komedo
mengandung melanin teroksidasi, pigmen gelap yang dibuat oleh sel-sel di kulit.
Di
Amerika Serikat (AS) jerawat adalah jenis infeksi kulit yang menyerang hingga
50 juta orang. Dengan menangani komedo secara benar, maka dapat membantu
mencegah perkembangan jerawat yang lebih parah.
Fakta cepat tentang komedo
Komedo
mengandung melanin teroksidasi dan tidak terperangkap oleh kotoran. Dengan menekan
atau menggosok komedo bisa memperburuknya. Untuk mengurangi komedo, hindari produk
perawatan kulit berbasis minyak, lingkungan lembab, pakaian ketat, dan produk
kulit yang mengandung alkohol.
Mereka
cenderung muncul ketika hormon mengalami peningkatan produksi sebum atau suatu
zat berminyak, oleh kelenjar di bawah kulit.
Apa itu komedo?
Komedo
terjadi ketika pori-pori di kulit terhubung dengan sel kulit mati dan zat
pelindung yang berminyak yang lebih dikenal sebagai sebum. Pada umumnya bagian
atas komedo lebih terlihat di permukaan kulit dan memiliki warna gelap.
Biasanya,
rambut akan tumbuh dari folikel rambut yang berada di pori-pori, dimana
kelenjar sebaceous penghasil sebum berada di bawahnya. Ketika pori-pori ini
dicolok, sel-sel kulit mati di pori akan terbuka dan bereaksi dengan oksigen di
udara dan berubah menjadi hitam hingga akhirnya membentuk komedo. Hal ini
sering diikuti dengan kotoran yang terperangkap, tetapi pada dasarnya perkembangan
komedo tidak berhubungan dengan kebersihan kulit.
Pada
komedo, kulit di sekitar pori yang tersumbat akan terbuka, udara akan masuk dan
menyebabkan minyak sebum yang terkumpul atau sel kulit mati teroksidasi dan
berubah menjadi hitam atau kadang-kadang kekuningan. Komedo paling sering
muncul di wajah, punggung, leher, dada, lengan, dan bahu. Karena terdapat lebih
banyak folikel rambut di area ini.
Penyebab
Beberapa
faktor dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya komedo antara lain :
Perubahan
usia dan hormon merupakan faktor penting. Seperti gejala jerawat lainnya,
komedo paling sering terjadi selama masa pubertas, ketika perubahan kadar
hormon memicu lonjakan produksi sebum. Namun, mereka dapat muncul pada rentang usia
berapa pun. Androgen, hormon seks pria, memicu sekresi sebum yang lebih besar
dan pergantian sel-sel kulit yang lebih tinggi sekitar pubertas. Baik anak
laki-laki maupun perempuan yang mengalami tingkat androgen yang tinggi tinggi
selama masa remaja.
Setelah
pubertas, perubahan hormon yang berhubungan dengan menstruasi, kehamilan, dan
penggunaan pil KB juga dapat menyebabkan komedo pada wanita. Overproduksi pada sel-sel
kulit oleh tubuh juga dapat menyebabkan terjadinya komedo.
Faktor-faktor lain antara lain :
pori-pori
yang menutupi atau tertutup dengan kosmetik dan pakaian
berkeringat
berat
mencukur
dan kegiatan lain yang berdampak membuka folikel rambut
kelembaban
tinggi dan minyak di lingkungan anda
beberapa
kondisi kesehatan, seperti stres, sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan sindrom
pramenstruasi (PMS)
obat
yang mendorong pergantian sel kulit yang cepat
penggunaan
beberapa obat berbasis steroid, seperti kortikosteroid
Kebersihan
yang buruk tidak secara langsung menyebabkan komedo. Namun dengan menggosok
secara berlebihan dalam upaya untuk menghapusnya justru dapat memperburuk dan
menyebabkan komedo.
Gejala
Komedo
adalah gejala jerawat, tetapi, disebabkan oleh pori-pori yang terbuka. Komedo
adalah non-inflamasi. Ini berarti mereka tidak terinfeksi, dan mereka tidak
akan menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan dengan cara yang sama seperti
jerawat dan pustula. Komedo memiliki
tekstur yang terangkat, tetapi lebih datar daripada jerawat.
Perubahan
penampilan yang disebabkan oleh komedo dapat menyebabkan rasa malu dan masalah
sosial atau psikologis (untuk beberapa
pasien).
Filamen sebaceous
Filamen
sebaceous terlihat seperti komedo, tetapi mereka berbeda. Mereka dapat muncul
di hidung. Mereka cenderung lebih kecil, muncul dalam kelompok, dan merasa
datar saat disentuh. Filamen sebaceous adalah kelenjar yang menyalurkan aliran
sebum melalui pori-pori. Tidak seperti komedo, dan bentuk mereka bukan seperti
jerawat.
Diagnosa
Komedo
jarang sekali sampai mengarah kedokter, kecuali masalah jerawat yang sudah
parah.
Perawatan
Kebanyakan
orang merawat komedo hanya di rumah tanpa perlu pergi ke dokter, tetapi harus
tetap berhati hati, karena beberapa kesalahan dapat membuat lebih buruk atau
memicu jenis jerawat yang lebih parah.
Bersihkan
kulit dengan lembut dengan tujuan dapat membantu menghilangkan komedo, dan
pastikan krim yang digunakan tidak terlalu mengeringkan kulit wajah.
Lulur
khusus untuk pengelupasan wajah secara lembut juga dapat membantu. Cari yang
bebas pewangi dan kulit sensitif. Hindari apa pun yang membuat kulit Anda menjadi
terlalu kering. Walaupun penting untuk mengeringkan kulit dengan mengurangi
produksi minyak yang berlebihan pada kulit wajah, namun mengeringkannya terlalu
banyak juga dapat memperburuk keadaan karena merangsang produksi minyak
tambahan oleh kelenjar.
Gunakan
produk-produk nonkomedogenik yang tidak menyumbat pori-pori kulit, Tapi harus tetap
menjaga pori-pori agar selalu bersih dan terbuka serta pastikan untuk selalu mengurangi
penumpukan kulit yang mati.
Asam
azelaic, asam salisilat dan benzoil peroksida juga merupakan produk pembantu
yang tersedia dalam bentuk resep dan obat bebas untuk jerawat tanpa peradangan.
Ini adalah perawatan secara topikal, yang mana dapat diterapkan langsung ke
kulit.
Obat-obatan
resep yang mengandung vitamin A, seperti tretinoin, tazarotene dan adapalene,
dapat diresepkan untuk mencegah penyumbatan di folikel rambut dan meningkatkan
pergantian sel-sel kulit yang lebih cepat.
Namun,
kebanyakan orang tidak mencari perawatan jenis ini sampai jerawat mereka
memburuk dan menjadi bentuk yang terinfeksi atau lebih parah, seperti jerawat. Jadi
untuk kasus seperti ini sebaiknya menghubungi dokster specialis untuk
mengobatinya.
Kondisi
yang mendasarinya adalah masalah kulit lainnya, seperti eksim atau rosacea, dimana
dapat membuat perawatan komedo menjadi sedikit lebih sulit. Kondisi ini harus
dirawat sebelum datangnya jerawat, karena perawatan yang sukses dapat
menyebabkan perbaikan pada komedo.
Istirahat
dan relaksasi yang cukup dan menghindari stres juga dapat membantu, karena stres
dapat memicu produksi sebum sedangkan olahraga dapat membantu mengurangi stres.
Dalam
hal makanan, belum ada hasil penelitian bahwa dengan mengkonsumsi kentang
goreng atau cokelat akan atau tidak akan mengurangi jerawat, tetapi diet sehat
dan seimbang dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar bermanfaat untuk
kesehatan secara keseluruhan. Ini dapat mengurangi risiko kulit menjadi
terinfeksi.
Larangan
Pemicu
hormon dapat membuat komedo bertambah dan tidak dapat dihindari, dan beberapa
faktor bahkan dapat meningkatkan risiko atau memperburuknya.
Menekan.
Hindari menekan atau meremas komedo, bahkan dengan penghilang komedo logam,
karena ini dapat mengiritasi kulit dan memperburuk masalah.
Uap.
Pemandian uap telah lama direkomendasikan sebagai perawatan untuk komedo,
dengan dasar bahwa ia “membuka pori-pori.” Namun, ini belum dikonfirmasi oleh
penelitian. Beberapa orang merasa itu malah memperburuk masalah.
Menggosok.
Ini dapat memperburuk masalah. Menggosok yang bertujuan untuk menghilangkan
sebum. Kelenjar sebaceous kemudian bekerja lebih keras untuk menggantikan
sebum, sehingga menyebabkan lebih banyak penyumbatan dan risiko peradangan
jerawat.
Penghilang:
Menghilangkan strip, masker dan vakuum harus digunakan dengan hati-hati, karena
ini dapat mengiritasi dan merusak kulit jika disalahgunakan.
Riasan
dan kosmetik. Hindari riasan berbahan dasar minyak dan produk perawatan kulit.
Selain itu, Pemicu yang ada di lingkungan juga wajib
dihindari, antara lain :
lingkungan
lembab
pakaian
ketat yang menutup kulit
produk
kulit dengan alkohol, karena ini juga dapat mengencangkan dan mengeringkan
kulit
Hidrogen
peroksida. Ini telah direkomendasikan untuk jerawat. Ini dapat mengurangi
keparahan wabah, tetapi juga merupakan produk keras yang dapat mengeringkan dan
mengiritasi kulit. Para peneliti tetap ragu-ragu tentang apakah itu bisa
digunakan atau tidak, karena efek sampingnya.
Perawatan
nabati sering direkomendasikan untuk jerawat dan hingga sekarang beberapa
penelitian masih tetap dilakukan. Pohon teh, thyme, lidah buaya dan minyak
mawar semuanya menawarkan manfaat antibakteri untuk mencegah jerawat dari
infeksi. Namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut.
Sebagai
bentuk jerawat ringan, Komedo cenderung sembuh sendiri ketika tubuh lebih
berhasil mengatur hormon setelah masa pubertas. Butuh waktu lama bagi komedo
untuk menyelesaikan sendiri namun mereka juga bisa bertahan selama
bertahun-tahun.
0 Response to "Komedo - Gejala, penyebab dan mengobati "
Posting Komentar